PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
Bakteri dengan kata lain Bacterium atau
Bacteria adalah kelompok Micro Organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Organisme ini termasuk dalam Prokariota dan
berukuran sangat kecil (Mikroskopik) tetapi memiliki peranan yang tidak
kecil terhadap Manusia. Bakteri yang jumlahnya bisa mencapai 400 jenis ini,
secara sederhana
dapat dikelompokkan menjadi bakteri penyebab infeksi dan penyakit (bakteri
jahat) dan bakteri bermanfaat (bakteri baik). Struktur sel bakteri sangat
sederhana, tanpa nukleus (inti sel), kerangka sel dan organel-organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Sejauh
ini kita selalu beranggapan kalau bakteri itu merupakan penyebab penyakit yang
sangat berbahaya. Bakteri yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang
ini dapat dengan mudah menghampiri dan kita tanpa disadari. Disamping dapat
menyebabkan penyakit, bakteri juga dapat kita manfaatkan untuk kehidupan kita.
Berikut adalah beberapa manfaat Bakteri
1. Bakteri
bermanfaat untuk menjaga
keseimbangan lingkungan disekitar kita, misalnya bakteri pengurai. Bakteri
jenis ini dapat di manfaatkan untuk
menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati, serta sisa-sisa atau kotoran
organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan protein, Karbohidrat dan
senyawa organik lainnya menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan
senyawa lainnya yang bersifat sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan
lingkungan dari sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat
menguraikan sampah, tentunya akan timbul berbagai masalah dalam lingkungan
kita.
2. Bakteri
bermanfaat untuk
memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat, jenis bakteri ini adalah bakteri
Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacteria (bifidus).
Bakteri ini juga dapat berfungsi sebagai eleminator racun karena mampu
menonaktifkan senyawa racun seperti nitrat yang dihasilkan oleh mikroorganisme
lain dan makanan, sebagai pelindung sistem imun (kekebalan tubuh)
karena bakteri ini mampu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah
kelebihan pertumbuhan bakteri berbahaya, mencegah timbulnya infeksi saluran
kemih, meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus dan
bakteri jahat, memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, kemoterapi, mencegah pembentukan gas akibat
pembusukan dan peragian.
3. Bakteri
jenis Escherichia coli berperan
untuk pembusukan makanan, Rhizobium
Leguminosarum berfungsi
mengikat nitrogen, Lactobacillus Bulgaricus bermanfaat untuk pembuatan
Yogurt, Acetobacter
Xilinum bermanfaat untuk pembuatan nata de
coco, Lactobacillus
Casei bermanfaat untuk
pembuatan keju, Methanobecterium bermanfaat
pembuatan Biogas dan
Streptomyces Griceus bermanfaat untuk
pembuatan antibiotik Streptomisin.
4.
Bakteri yang
bermanfaat dalam bidang pangan, pertanian dan perkebunan. Sebagian
besar bakteri sesungguhnya bermanfaat bagi manusia. Bakteri pemurni nitrogen
memungkinkan tanaman mendapatkan nitrat yang perlu untuk sintesis protein.
Bakteri pengurai melepaskan amonia dan nitrat dari materi organik yang mati ke
tanah. Bakteri yang hidup di usus manusia mensintesis beberapa vitamin dan
membantu sintesis enzim pencernaan tertentu. Pabrik cuka, aseton, butanol, asam
laktat, dan vitamin tertentu tergantung pada bakteri dalam proses produksi
produk ini. Pembuatan lena dan rami adalah proses dimana bakteri dipakai untuk
mencerna senyawa pektin yang mengikat serabut selulosa. Saat serabut ini bebas,
mereka dapat dibuat sebagai linen, kain dan tali. Bakteri juga bermanfaat dalam
penyiapan kulit untuk pakaian kulit dan pembersihan tembakau. Pabrik
produk susu menggunakan bakteri untuk memasakkan keju dan meningkatkan cita
rasa keju tertentu seperti keju Swiss. Petani tergantung pada bakteri pada
fermentasi silase yang dipakai untuk makan ternak. Industri farmasi
menghasilkan antibiotik seperti aueromycin, teramycin dan streptomycin dari
bakteri juga.
Peranan bakteri secara umum:
1. Sebagai Mahluk Pengurai/Saprovor
Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai pengurai
mahluk-mahluk yang sudah mati.
Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai pengurai
mahluk-mahluk yang sudah mati.
2. Penghasil Antibiotik
Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan antara bakteri
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
Streptomisin èdari Streptomyces griseus, Kloramfemikol è dari
Streptomyces venezuelae.
Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan antara bakteri
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
Streptomisin èdari Streptomyces griseus, Kloramfemikol è dari
Streptomyces venezuelae.
3. Penghasil Bahan Pangan.
- Asam cuka: dari Acetobacter acetil
- Yoghurt: dari Lactobacillurs bulgaricus
- Sari kelapa/Nata de Coco: dari Acetobacter xylinum
- Asam cuka: dari Acetobacter acetil
- Yoghurt: dari Lactobacillurs bulgaricus
- Sari kelapa/Nata de Coco: dari Acetobacter xylinum
4. Pengikat N2 bebas di udara:
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong):
- Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong):
- Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
Bakteri dan Peranannya
1.
Menguntungkan
Jenis
|
Peranan
|
1. Azotobacter
2. Clostridium pasteurianum
3. Rhizobium leguminosum
4. Nitrosococcus dan Nitrosomonas
|
Menyuburkan tanah dengan jalan mengikat
N2
Membantu pembentukan senyawa nitrat
atau nitrit dalam tanah menjadi subur
|
5 Acetobacter
|
Pembuatan asam cuka
|
6. Streptomyces griceus
7. S. Aureofasiens
8. S. Venezuele
9. Streptomisin
|
Penghasil antibiotik
|
10. Escerichia coli
|
Membantu pencernaan menghasilkan vitamin K, dan petunjuk pencemaran air.
|
11. Aetobacter xylinum
12. Lactobacillus casei
|
Pembuat makana nata de coco
yakult
|
PERANAN MIKROORGANISME DALAM
BIDANG BIOTEKNOLOGI
A.
Penghasil Bahan Makanan
dan Minuman
B.
Penghasil Single Cell
Protein(SCP)
C.
.Penghasil Energi
D.
Penghasil Antibiotik
E.
Pencerna Limbah
F.
Pemisah Logam Dari Bijinya
G.
Penghasil Asam Amino
H.
Meningkatkan Produksi
Pertanian
Penghasil Bahan Makanan dan
Minuman
Adanya jenis jamur digunakan untuk menghasilkan zat pewarna makanan yaitu Jamur Neurospora sitophilla (pada oncom) dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye. Merupakan zat pewarna alami bersifat lebih aman dibandingkan dengan pewarna buatan, karena tidak mengandung bahan sintesis.
Adanya jenis jamur digunakan untuk menghasilkan zat pewarna makanan yaitu Jamur Neurospora sitophilla (pada oncom) dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye. Merupakan zat pewarna alami bersifat lebih aman dibandingkan dengan pewarna buatan, karena tidak mengandung bahan sintesis.
Kanan : Neurospora sitophilla melalui
mikroskop
Kiri : Neurospora sitophilla yang tumbuh
pada pohon bark
Oncom: bahan makanan berupa kedelai yang di fermentasikan
dengan menggunakan sejenis kapang Neurospora sitophila.
Biasa digunakan pada sambal oncom, ulukuteuk leunca
dan karedok. Banyaknya di pakai di masakan-masakan sunda.
Banyak dijual di pasar tradisional, belakangan ini
juga sudah ada di super market.
Contoh pada pembuatan roti, ragi Sacharomyces ditambahkan
pada adonan tepung gandum sehingga terjadi proses fermentasi,
persamaan reaksinya sebagai berikut:
C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2 ATP
Gelembung – gelembung gas CO2 yang terbentuk oleh Mikroorganisme berguna untuk mengembangkan adonan roti, sedangkan alkoholnya dibiarkan menguap.
persamaan reaksinya sebagai berikut:
C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2 ATP
Gelembung – gelembung gas CO2 yang terbentuk oleh Mikroorganisme berguna untuk mengembangkan adonan roti, sedangkan alkoholnya dibiarkan menguap.
Penggunaan jasa
mikroorganisme untuk mengubah makanan
Melalui proses fermentasi yang dilakukan mikroorganisme,
bahan makanan tertentu diubah menjadi bahan bentuk lain sehingga cita rasanya
lebih menarik atau mengandung nilai gizi yang lebih tinggi.
Contoh makanan ini
ialah:
Keju, Mentega, Yoghurt, Roti, Alkohol, dan Cuka.
Gambar: Pembuatan Keju dan berbagai jenis
keju
Keju berlubang-lubang biasa ditemukan di Swiss, penyebab
lubang-lubang ini adalah karena bakteri Propioni.
Bakteri ini umumnya terdapat pada
keju balokan, Limburger dan Liderkanz.
Bakteri Propioni memberikan
rasa manis dan gurih pada keju. Saat keju menjalani masa pengawetan,
bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam gas. Gelembung-gelembung gas
inilah yang membentuk lubang-lubang bundar pada keju Swiss.
Gbr kiri: Urat-urat biru yang tampak pada keju Roquefort
disebabkan oleh jamur Penicillium
roquefortii . Jamur ini
membuat permukaan keju menjadi licin
Gbr kanan: Sedang keju Camemberti ditumbuhi jamur
putih kelabu bernama Penicillium
camemberti. Jamur ini menyebabkan warnanya menjadi kekuning-kuningan.
Ciri Produk dari susu fermentasi
Produk fermentasi
|
Mikroorganisme utama yang melakukan fermentasi dan perubahan
yang dihasilkan
|
||||||
Rum
masam yang dibiaki mikroba
|
Sama dengan yang digunakan untuk
pembuatan susu mentega yang dibiaki bakteri, yaitu Streptokokus, Leukonostok
asam dan rasa/ aroma.
|
||||||
Susu
Bulgaria
|
Lactobacillus
bulgaricus
Asam dan rasa/ aroma
|
||||||
Susu
Asidofilus
|
L. acidophilus
Asam
|
||||||
Yoghurt
|
Streptococcus
thermophilus
L.
bulgaricus
Asam dan rasa/ aroma
|
||||||
Kefir
|
S.
Lactis
L.
bulgaricus
Khamir
peragi laktose
Asamdan rasa/ aroma
|
||||||
Kumiss
|
Sama
dengan yang dijumpai pada kefir
Asam dan rasa/ aroma
|
||||||
Produk pangan hasil fermentasi
Bahan
makanan hasil fermentasi
|
Bahan
asal
|
Mikroorganisme
yang berperan
|
Sauerkraut
(sayur
asin kubis)
Acar
Buah
zaitun hijau
|
Irisan
kubis
Mentimun
Buah
zaitun
|
Tahap
awal:
Enterobacter
cloacae
Erwinia
herbicola
Tahap
intermediat:
Leuconostoc
mesenteroides
Tahap
akhir:
Lactobacillus
plantarum
Fermentasi
awal:
Leuconostoc
mesenteroides
Streptococcus
faecalis
Pediococcus
cerevisiae
Fermentasi
lanjut:
L.
brevis
L.
plantarum
Tahap
awal :
Leuconostoc
mesenteroides
Tahap
intermediat:
L.
plantarum
L.
brevis
Tahap
akhir:
L.
plantarum
|
Sosis
|
Daging
sapi dan babi
|
Pediococcus
cerevisiae
Micrococcus sp
|
PERANAN BAKTERI DALAM PERTANIAN
Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara
lain yaitu :
1. Bacillus
thurigiensis (BT)
2.
Bauveria bassiana
3.
Paecilomyces fumosoroseus
4.
Metharizium anisopliae
Mikroba tersebut. mampu menyerang dan membunuh
berbagai serangga hama.
Contoh mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman yaitu:
Contoh mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman yaitu:
ü
Trichoderma
sp mengendalikan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma
sp
ü
Fomes
lignosus (jamur akar putih)
ü
Phytoptora
sp
Banyak bakteri yang hidup sebagai parasit pada jenis
organisme saja dan tidak mengganggu atau merugikan organisme jenis lainnya. Sifat mikroorganisme semacam ini dapat
dimanfaatkan dalam Bioteknologi pembasmian hama atau
dikenal dengan biological control.
Contohnya: bakteri hasil rekayasa yang disebut bakteri minumes, merupakan keturunan dari Pseudomonas.
Contohnya: bakteri hasil rekayasa yang disebut bakteri minumes, merupakan keturunan dari Pseudomonas.
Contoh lainnya adalah penggunan bakteri Bacillus thurigiensis bersifat
patogen terhadap ulat hama tanaman.
Segi keuntungannya :
Pembasmian ulat hama dengan menggunakan Bacillus thurigiensis tidak menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan serta tidak meninggalkan efek residu.
Pembasmian ulat hama dengan menggunakan Bacillus thurigiensis tidak menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan serta tidak meninggalkan efek residu.
Mikrobra sebagai indikator kualitas air
Pada
pemeriksaan mikrobiologis yang rutin terhadap air untuk menentukan aman
tidaknya air untuk diminum, tidaklah cukup bila mendasarkan uji-uji yang
didasarkan hanya terhadap adanya (terisolasinya) mikroorganisme potogenik
karena alasan sebagai berikut:
1. Kemungkinan
besar patogen masuk ke dalam air secara sporadis, tetapi karena tidak dapat
bertahan hidup lama maka mungkin saja tidak terdapat di dalam contoh air yang
dikirimkan ke laboratorium
2. Bila
terdapat dalam jumlahnya amat sedikit, maka besar kemungkinan patogen- patogen
tersebut tidak terdeteksi oleh prosedur laboratoris yang digunakan
3. Hasil
pemeriksaan laboratorium baru dapat diketahui setelah 24 jam atau lebih.
Apabila ternyata ditemukan adanya patogen, sementara itu tentunya banyak orang
telah mengkonsumsi air tersebut dan telah tereksposi terhadap infeksi sebelum
dapat dilakukan usaha untuk mengatasi situasi tersebut.
Mikroorganisme
indikator
Istilah
“ mikroorganisme indikator” sebagimana digunakan dalam analisis air mengacu
pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti
bahwa air tersebut terpolosi oleh bahan tinjadari manusia atau hewan berdarah
panas. Artinya, terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogenik,
yang secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan, untuk masuk ke dalam air
tersebut.
Beberapa ciri penting suatu organisme
indikator adalah :
1.
Terdapat dalam air tercemar sdan tidak ada dalam air
yang tidak tercemar.
2.
Terdapat dalam air bila
ada patogen
3.
Jumlah mikroorganisme
indikator berkorelasi dengan kadar polusi.
4.
Mempunyai kemampuan
bertahan hidup yang lebih besar dari pada patogen
5.
Mempunyai sifat yang
seragam dan mantap.
6.
Tidak berbahaya bagi
manusia dan hewan
7.
Terdapat dalam jumlah
yang lebih banyak daripada patogen (hal ini membuatnya mudah dideteksi)
8.
Mudah dideteksi dengan
teknik-teknik laboratorium yang sederhana
Beberapa
spesies atau kelompok bakteri telah dievaluasi untuk menentukan sesuai tidaknya
untuk digunakan sebagai organisme indikator. Diantara
organisme-organisme yang dipelajari,
yang hampir memenuhi semua persyaratan suatu organisme indikator yang ideal
ialah Escherichia coli dan kelompok bakteri koli lainnya.
Bakteri-bakteri tersebut sebagai indikor polusi tinja yang dapat diandalkan.
Escherichia coli dan bakteri koliform lainnya
Escherichia
coli adalah penghuni normal saluran
pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Biasanya tidak patogenik. Anggota
lain kelompok koliform ialah Klebsiella pneumoniae, yang tersebar luas di alam, terdapat
di dalam tanah, air, padi- padian, dan juga dalam saluran pencernaan manusia
dan hewan.
2.
Merugikan
(menyebabkan penyakit/patogen)
Jenis
|
Penyakit
|
1. Salmonela typhosa
|
tifus
|
2. Vibrio comma
|
kolera
|
3. Shigella dysenteriae
|
disentri
|
4. Clostridium tetani
|
tetanus
|
5. Pasteurella pestis
|
pes
|
6. Diplococcus pneumonia
|
Pneumonia (paru-paru)
|
7. Treponema pallidum
|
Sipilis
|
8. Mycobacterium tuberculosis
9. Mycobacterium bovis
10. Mycobacterium leprae
|
TBC
kusta
|
11. Neisseria gonorchoeae
|
Kelamin (GO)
|
12. Campylobacter fetus
|
Penyebab keguguran pada kambing dan
sapi dan radang usus pada manusia
|
13. Agrobacterium tumefaciens
|
tumor pada tumbuhan
|
14. Klebsiella pneumonia
|
Infeksi saluran pernapasan, saluran air seni
dan usus pada manusia
|
PERANAN BAKTERI YANG
MERUGIKAN MAHLUK LAIN
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
Pada tumbuhan misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
Pada tumbuhan misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
Pada
hewan misalnya:
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Pada
manusia misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar